Minggu, 17 Desember 2017

Mengapa Barang Branded Harganya Bisa Sangat Mahal?

Mengapa produk-produk dari merk ternama seperti Saint Yves, Stradivarius, Elle, Prada, dan sebagainya bisa memiliki harga yang sangat mahal? Apakah karena mereka benar-benar menggunakan bahan berkualitas tinggi sehingga menyebabkan harga jualnya juga melambung tinggi?


Ternyata tak hanya faktor bahan saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan sebuah barang bermerk ternama memiliki harga melambung tinggi. Penetapan harga mereka mungkin juga bisa Anda terapkan jika Anda memiliki produk dengan pangsa pasar kalangan menengah ke atas.

1) KEYSTONE MARK UP PRICE

Biasanya sebelum sebuah produk dijual, tentunya ada proses pricing (pemberian harga). Untuk produk dari merk ternama, mereka melakukan keystone mark up price atau pelipatgandaan harga dua kali.

Biasanya, keystone mark up price ini dilakukan ketika produk sampai kepada retailer dan akan dijual ke konsumen.

Misalnya, sebuah merk tas X memiliki harga produksi untuk satu buah tas sebesar Rp 500.000. Tas-tas ini tidak akan secara langsung dijual ke konsumen, melainkan dijual terlebih dahulu ke pihak retailer. Nantinya pihak retailerlah yang akan menjual produk Tas X ke konsumen.

Jadi merk tas X tidak perlu pusing memikirkan proses distribusi produk, sudah ada perusahaan retailer yang menangani. Tapi biasanya merk X ini menjual harga produknya dengan laba 100% ke retailer. Jadi dari harga 500.000 mereka menjualnya ke retailer seharga 1.000.000. Retailer sendiri juga akan me-mark up atau menaikkan harga sebanyak 100-200% sebelum dibeli konsumen. Jadi harga jual tasnya nanti bisa jadi jatuh di harga Rp 2.000.000 atau Rp 3.000.000 per item.

2) DISCOUNT UP TO 50% ATAU DOUBLE DISCOUNT

Mengapa retailer menaikkan harga hingga 200%? Karena mereka sering mengadakan promo Big Sale (diskon hingga 50-70%) atau promo double discount (disk. 20%+10% dan sebagainya) di akhir pekan dan pada liburan panjang. Supaya mereka tetap mendapatkan banyak keuntungan, maka harga jualnya di-mark up dengan tinggi.

Tapi retailer juga tidak asal menaikkan harga. Mereka juga melakukan riset tentang trend pembeli akan produk tersebut bagaimana, kemudian dicocokkan dengan kondisi persaingan.

3) HARGA BAHAN MENTAH MAHAL DAN PROSES PRODUKSI CUKUP SULIT

Beberapa produk dari brand-brand mahal memiliki bahan yang sulit didapat dan mahal harganya. Mereka juga selalu berusaha mendapatkan bahan terbaik. Beberapa bahkan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi untuk diproduksi. Itulah kenapa produk bermerk ternama memiliki harga yang mahal.

4) BIAYA MARKETING MEMBENGKAK

Merk ternama sudah pasti menyasar pangsa pasar menengah ke atas sebagai target market mereka. Tapi dengan demikian, proses marketing akhirnya memerlukan dana yang membengkak.

Mereka jadi harus sering-sering mengadakan pameran di tempat kalangan menengah ke atas berkumpul, di mana biaya dekorasi dan sewa tempat selama pameran tentunya menghabiskan dana yang tidak sedikit. Belum lagi mereka juga turut aktif menjadi sponsor acara-acara banyak sosialita dan mengadakan fashion show di tempat-tempat mahal untuk memperkenalkan koleksi baru mereka kepada para calon pembeli.

Akhirnya tak bisa dipungkiri, dana marketing menjadi membengkak. Dan biaya marketing ini menjadi satu dengan biaya produksi. Itulah kenapa harga sebuah produk dari merk ternama bisa menjadi sangat mahal.


EmoticonEmoticon